HUMAS (MA NUURUL WAAHID, 21 JULI 2023).Tahun pelajaran 2023/2024 adalah tahun pertama MA Nuurul Waahid Purworejo menggunakan KURIKULUM MERDEKA (khusus untuk kelas x).Kita semua tahu bahwa
Kurikulum Merdeka salah satu upaya untuk memulihkan pembelajaran demi mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia ke arah yang lebih baik. Pada Kurikulum Merdeka, guru dapat mengenali potensi murid lebih dalam guna menciptakan pembelajaran yang relevan. Kurikulum Merdeka juga memungkinkan guru untuk menerapkan pembelajaran yang menyenangkan karena bisa dilakukan melalui pembelajaran berbasis projek. Dalam mengawali suatu pembelajaran sebelum guru mengunakan model dan metode yang tepat tentunya guru/ pendidik harus mengetahui potensi dan gaya belajar peserta didik salah satu instrumen untuk mengetahui hal tersebut adalah dengan melakukan tes diagnosis awal terhdap peserta didik atau yang sering kita denger dengan istilah Asesmen DIAGNOSIS KOGNITIF dan non KOGNITIF
Asesmen diagnosis kognitif bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar peserta didik pada topik sebuah mata pelajaran. Asesmen diagnosis kognitif dapat memuat satu atau lebih topik mata pelajaran. Misalnya : asesmen diagnosis kognitif pada mata pelajaran Matematika kelas X dapat memuat topik sifat -sifat eksponen , deret, barisan atau atau semua topik pada semua mata pelajaran Matematika di tingkat sma.
Asesmen Diagnosis Kognitif merupakan asesmen diagnosis yang bisa dilaksanakan secara rutin, untuk awal ketika guru akan mulai memperkenalkan sebuah topik pembelajaran baru, di akhir ketika guru sudah selesai menjelaskan dan membahas sebuah topik tertentu, dan waktu yang lainnya selama satu semester (disetiap dua minggu/ bulan/ triwulan/ semester). Kemampuan dan keterampilan siswa di dalam sebuah kelas berbeda-beda. Ada yang lebih cepat paham dalam topik tertentu, akan tetapi ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami topik tersebut. Seorang siswa yang cepat paham dalam satu topik, belum tentu cepat paham dalam topik lainnya
MA Nuurul Waahid Purworejo sebenernya sudah lama menggunakan asesmen diagnostic kognitif salah satu instrumenya adalah dengan memberikan TPA (Tes Potensi Akademik) pada saat seleksi pendaftaran santri/siswa baru.Bedanya dengan sistem tes yang sudah berjalan selama ini terletak pada komposisi soalnya, tes TPA bermuatan MATEMATIKA dan Bahasa INDONESIA sedangkan tes diagnostic yang sekarang lebih ke spesifik dan di khususkan pada materi prasyarat bab atau topik yang akan diajarkan sehingga harapanya guru dapat melakukan langkah yang tepat dalam membuat rancangan pembelajaran.
Bapak Kepala Madrasah Aman Supriyono,S.Sy,M.Pd berharap dengan berubahnya sistem kurikulum dari kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka dapat meningkatkn prestasi peserta didik dan Madrasah khususnya, beliau juga mendorong para guru untuk bisa mengupgrade kemampuan pendidik dan berharap guru bisa cepat menyesuaikan dengan kurikulum yang ada